Welcome


Sabtu, 12 Desember 2009

Pemadaman Bergilir

PENGUSAHA kecil seperti rental komputer, warung internet, warung telekomunikasi, fotokopi, dan rental game, sangat terpukul oleh pemadaman listrik yang dilakukan tanpa pemberitahuan. Mereka mengaku rata-rata rugi Rp 400 ribu - Rp 600 ribu/hari.

Bahkan para pengusaha tekstil yang tergabung dalam Asosiasi Pertekstilan Indonesia (API) Jawa Barat pun merasa usahanya sangat terguncang akibat pemadaman bergilir yang dilakukan PLN. Mereka minta PLN lebih transparan soal penyebab pemadaman bergilir. Transparansi penting, kata Ketua API Ade Sudrajat, agar para pengusaha bisa mengestimasi sampai berapa lama keadaan ini.

Sebelumnya kalangan industri mengira pemadaman bergilir yang terjadi disebabkan rusaknya trafo di Muara Karang, yang pengaruhnya hanya berimbas di seputaran Jabodetabek. Namun ternyata pemadaman bergilir sudah menyentuh kawasan Priangan, di antaranya Kab. Bandung.

Pihak industri sebenarnya sebagian sudah disurati PLN sebagai pemberitahuan akan mendapat jatah pemadaman bergilir. Maka mereka yang mendapat pemberitahuan ini menyiasati jatah pemadaman dengan meliburkan karyawan. Namun masalahnya PLN tidak tepat janji. Karyawan kadung dipulangkan, sementara jadwal mati lampu malah molor.

Kabar yang beredar, pemadaman listrik bergilir ini baru akan berakhir pada akhir Desember 2009. Ada beberapa penyebab yang mengakibatkan terjadinya pemadaman bergilir ini. Yakni rusaknya gardu induk PLN di kawasan Jakarta Timur karena terbakar pada 29 September 2009; terbakarnya sebuah trafo yang dimiliki gardu induk tegangan Tinggi Cawang; kerusakan trafo di gardu induk listrik Gandul dan Pembangkit Listrik Tenaga Gas dan Uap (PLTU) Muara Karang; PLTP Gunung Salak Unit 2 yang terganggu dan lepas dari sistem; juga trafo GITET 500 KV Bandung Selatan yang terganggu.

Sedikit upaya dilakukan PLN Area Pelayanan Jaringan (APJ) Cimahi yang akan memberikan kompensasi berupa pemotongan pembayaran listrik sebesar 10% kepada pelanggan industri dan rumah tangga. Pemotongan, kata Manajer APJ Cimahi, Susiani Mutia, Kamis (19/11) akan dilakukan secara sistematis melalui proses billing pada tagihan bulan Desember.

Pemadaman dilakukan siang hari mulai pukul 08.00 - 17.00 WIB. Kemudian malam hari pukul 16.00 - 22.00 WIB. Pemadaman secara bergilir tersebut setiap harinya terjadi untuk sekitar 15.000 pelanggan dari 365.000 pelanggan di wilayah kerjanya.

Masyarakat berharap, PLN bisa lebih komunikatif terhadap pelanggannya dalam menghadapi problem yang mereka hadapi. Tentu komitmen yang baik terhadap pelanggan dan konsistensi terhadap informasi yang disebarkan, akan memperkecil kemungkinan buruk yang terjadi di masyarakat. Industri yang mengandalkan penuh energi listrik dari PLN saat dilakukan pemadaman bergilir pun tentunya lebih baik libur ketimbang beroperasi tapi semuanya nganggur.

Kita memahami problem berat yang tengah dihadapi PLN dalam pengadaan energi listrik ini, namun kerja sama yang baik dengan pelanggan pun akan mengurangi beban berat yang dihadapi perusahaan milik negara tersebut. (Sabtu, 21 November 2009)**

Tidak ada komentar:

Posting Komentar