Welcome


Sabtu, 12 Desember 2009

Janji Hade

FORUM Penyelamat (Format) Jawa Barat kembali mengingatkan janji yang pernah diucapkan pasangan Ahmad Heryawan dan Dede Yusuf (Hade) saat berkampanye. Dalam aksi unjuk rasa yang dilakukan Senin (19/10), mereka mendesak Gubernur dan Wakil Gubernur Jabar itu untuk segera merealisasikan janjinya saat kampanye.

Menurut Presidium Format Jabar, Andri Gunawan unjuk rasa tersebut dilakukan karena hingga saat ini perubahan di Jabar belum juga tampak. Kepemimpinan Ahmad Heryawan-Dede Yusuf sudah menginjak tahun kedua. Namun, perubahan yang bekembang di sekitar Gedung Sate bersifat negatif.

Yang menjadi sorotan mereka antara lain kasus megaproyek tender buku, isu penunjukan personalia organisasi perangkat daerah (OPD) yang nepotis, inklusivitas kekuasaan, disharmoni internal, hingga lemahnya pemberdayaan aparatur birokrasi. Mereka menyatakan, menginjak dua tahun kepemimpinan Hade, belum tampak prestasi yang membanggakan, justru yang tercium aroma kegagalan.

Mereka juga mengharapkan Pemprov Jabar tidak mengalokasikan anggaran 2009 ini untuk penyertaan modal ke Bank Jabar sebesar Rp 209 miliar karena kondisi keuangan Bank Jabar sudah surplus. Kalau anggaran tersebut tetap digelontorkan, akan dipertanyakan.

Hal lainnya yang mereka pertanyakan mengenai janji Hade untuk menciptakan sejuta lapangan pekerjaan dalam tiga tahun. Mereka menilai Hade harus memberikan penjelasan kepada masyarakat karena janji sejuta lapangan kerja tidak jelas arah pencapaiannya.

Janji bagaikan utang yang harus dibayar. Tentu kalau mereka tidak mampu memenuhinya, lebih baik tidak berjanji karena bisa mengecewakan masyarakat banyak. Karena, masyarakat tengah menanti implementasi dari harapan yang telah pasangan ini ucapkan.

Meski demikian, kita juga berharap penilaian terhadap pasangan ini bisa lebih objektif dan tidak ada tumpangan kepentingan apa pun. Artinya, kita bisa memilah-milah sebagian hasil kinerja mereka yang telah mengalami peningkatan dibandingkan dengan pemerintahan sebelumnya, dan sebagian lagi yang harus terus dikritisi.

Misalnya, dalam rehab jalan, masyarakat merasakan ada perubahan waktu pelaksanaan pekerjaan yang lebih awal dibandingkan dengan pemerintahan sebelumnya. Sebelum Idulfitri lalu, masyarakat merasakan sebagian jalan provinsi relatif sudah diperbaiki. Begitu juga dalam pendidikan, ada upaya untuk mendorong transparansi dan demokratisasi. Kita berharap hal ini terus didorong ke arah yang lebih baik. Kasus megaproyek tender buku kalau bermasalah tentu harus ada keberanian untuk diselesaikan sesuai aturan hukum yang berlaku.

Dan tentu yang dinanti-nantikan masyarakat banyak, penciptaan satu juta lapangan kerja. Kita berharap pasangan ini bisa lebih intensif melakukan upaya, terutama yang sekarang sedang digarap, yakni menumbuhkembangkan 2,5% wirausahawan di Jawa Barat. (Rabu, 21 Oktober 2009)**

Tidak ada komentar:

Posting Komentar