Welcome


Kamis, 14 Mei 2009

Tol Soroja



AKSES yang lebih mudah dan cepat menuju ibu kota Kab. Bandung, Soreang sekarang ini sangat diperlukan. Hal ini kalau bisa diwujudkan, tentu akan membuka "keterasingan" ibu kota kabupaten tersebut.

Fungsi dan peran Kota Soreang sebagai ibu kota Kab. Bandung memang terasa sangat penting saat terasa demikian sulitnya untuk mengakses kota tersebut. Dari Kota Bandung melalui Jln. Kopo, pengguna kendaraan harus rela terjebak dalam kemacetan panjang sejak dari pintu gerbang tol. Begitu juga kalau menggunakan akses Jln. Moch. Toha, kemacetan kerap terjadi di daerah Cisirung. Sementara kalau mengakses dari Jln. Buahbatu, kemacetan bisa terjadi di Jln. Terusan Buahbatu dan di Banjaran.

Maka, seiring dengan perkembangan wilayah dan dinamika pertumbuhan masyarakat, Kab. Bandung memang makin membutuhkan berbagai prasarana pembangunan seperti akses jalan tol. Kota Bandung dan Soreang akan tumbuh dan berkembang secara signifikan sejalan dengan perkembangan ekonomi sosial masyarakat. Ruas jalan antara Bandung-Soreang pun volumenya semakin padat sehingga dibutuhkan sebuah jalan tol. Di bidang ini Kab. Bandung tengah mempersiapkan pembangunan jalan Tol Soreang-Pasirkoja (Soroja).

Jalan Tol Soroja merupakan jalan tol yang menghubungkan antara Kota Bandung dengan Soreang, melewati Desa Kopo, Gajah Mekar, dan Cigondewah Kidul. Menurut data di Badan Penanaman Modal dan Perijinan (BPMP) Kab. Bandung, tahun 2009, panjang jalan tersebut 15 Km, yang bisa diakses kendaraan dengan kecepatan 80 km/jam. Jumlah lajur 2 x 3, dengan lebar 3,5 m, lebar bahu luar 2 m, lebar bahu dalam 0,5 m, lebar median 3 m, lebar damija 30 m mininum. Dan, rencananya di sepanjang jalan tersebut dibangun simpang susun sebanyak 3 buah.

Tentunya karena demikian strategisnya keberadaan Tol Soroja untuk mengubah wajah ibu kota Kab. Bandung tersebut, Pemkab Bandung menargetkan pembebasan tanah untuk pembangunan Tol Soroja akan dilakukan tahun ini.

Kadis Binamarga Kab. Bandung, Sofyan Sulaeman dalam rapat kerja dengan Komisi D DPRD Provinsi Jabar, Selasa (5/5) mengatakan, saat ini pihaknya sedang melakukan musyawarah untuk menetapkan harga bersama masyarakat.

Dijelaskan Sofyan, pembangunan jalan Tol Soroja tidak hanya menggunakaan anggaran dari APBD Kab. Bandung saja. Pemerintah pusat, Pemprov Jabar, dan Pemkot Bandung juga menganggarkan dana untuk pembangunan tol tersebut.

Dari pemerintah pusat rencananya Rp 132 miliar, Pemprov Jabar Rp 65 miliar, Pemkab Bandung Rp 49 miliar, dan Pemkot Bandung Rp 18 miliar. Dana tersebut dikucurkan dalam tiga tahap, yaitu tahun 2009, 2010, dan 2011. Untuk tahun 2009, anggaran dari pusat sebesar Rp 10 miliar, pemprov Rp 30 miliar, pemkab Rp 21 miliar, dan pemkot Rp 6 miliar.

Yang kita harapkan, mengingat jalan tersebut untuk kepentingan bersama, masyarakat bisa mendukung penuh. Terutama saat pengadaan lahan, jangan sampai terpengaruh oleh para spekulan. Kita harapkan, harga lahan tetap terkendali, agar jalan tersebut bisa terwujud secepatnya. **


Tidak ada komentar:

Posting Komentar