Welcome


Kamis, 14 Mei 2009

Dana Jamsostek



DANA jaminan sosial tenaga kerja (Jamsostek) peruntukannya memang untuk memberikan jaminan bagi para pekerja. Jaminan sosial, jaminan kesehatan, jaminan pensiun, dll.

Namun yang menarik, Senin (11/5), puluhan buruh/pekerja yang tergabung dalam serikat buruh (SB) dan serikat pekerja (SP) se-Bandung Raya mendatangi Kantor PT Jamsostek. Mereka bukan mempertanyakan jaminan sosial yang seharusnya mereka dapatkan, melainkan tidak menyetujui salah satu program Jamsostek dalam

pelatihan penciptaan sejuta lapangan kerja di Subang, 20 April lalu.

Edi, salah seorang perwakilan pekerja mengatakan, mereka kecewa terhadap sikap Jamsostek yang terkesan mendukung Pemprov Jabar. Sebelumnya, kata Edi, tidak pernah ada BUMN yang sampai menyumbang kepentingan pemerintah.

Edi berharap masukan-masukan pada Jamsostek kali ini bisa diproses lebih lanjut. Kalau tidak, mereka mengancam akan meneruskannya ke Jamsostek pusat. "Kami tidak segan untuk bersama-sama mengajukan keberatan ke menara Jamsostek," ujarnya.

Keberatan para pekerja, juga karena dalam pelatihan tersebut, pesertanya bukan teman-teman mereka yang menjadi korban pemutusan hubungan kerja (PHK). Dan masalah itu semakin menjadi kecurigaan mereka karena PT Jamsostek selaku BUMN terkesan "membantu" Pemprov Jabar dalam program tersebut. Meski pihak PT Jamsostek sendiri tegas-tegas mengatakan bahwa program tersebut memang untuk para pekerja yang menjadi program PHK.

Selisih pendapat antara para pekerja dan PT Jamsostek sempat agak memanas dan berlangsung alot. Pihak Jamsostek membantah mereka menggunakan dana Jamsostek untuk membantu program Pemprov Jabar. Sementara pihak buruh keukeuh kerja sama Jamsostek dan Pemprov Jabar dalam acara pelatihan penciptaan sejuta lapangan pekerjaan itu adalah bentuk penyelewengan dana Jamsostek.

Kepala Kanwil PT Jamsostek Jabar-Banten, Suardi menjelaskan, sebelum pihaknya mengadakan pelatihan yang di Subang diselenggarakan pada 20 April tersebut, ia sudah mencoba menerapkan sistem yang sama di Semarang dan hasilnya, menurutnya, terbukti efektif.

Pernyataan tersebut juga diiyakan oleh Basuki Siswanto selaku Wakakanwil Jamsostek Jabar-Banten. Menurutnya, PT Jamsostek bukan membantu pemerintah, melainkan membantu para korban PHK dan generasi muda siap kerja.

Masalahnya barangkali, PT Jamsostek selaku perusahaan penjamin sosial bagi para pekerja bisa lebih melibatkan para pekerja yang tergabung di semua serikat buruh dan pekerja. PT Jamsostek adalah milik pekerja secara keseluruhan, sehingga ketika terkesan hanya buruh atau pekerja dari salah satu serikat buruh atau pekerja saja yang "diperhatikan", tentu hal ini bisa mengundang kecemburuan. **


Tidak ada komentar:

Posting Komentar