Welcome


Kamis, 21 Januari 2010

ATM

KEHADIRAN anjungan tunai mandiri atau ATM pada awalnya untuk memudahkan para nasabah dalam mengambil uangnya. Mereka tidak perlu lagi membawa rekening ke bank pada hari kerja. Cukup dengan satu kartu, nasabah bisa mengambil uangnya di mana pun, kapan pun, oleh siapa pun dengan mudah.

Namun belakangan, para nasabah terutama yang menyimpan dananya cukup besar, dibuat berdebar-debar. Ratusan juta uang nasabah, bahkan hingga tadi malam jumlahnya sudah mencapai miliaran rupiah, tiba-tiba bisa raib dibobol orang misterius melalui mesin ATM tersebut. Awalnya kejadian ini di Bali, namun ternyata korbannya tidak hanya di Pulau Dewata, tapi menyebar ke mana-mana. BAnk Indonesia (BI), para bankir, dan polisi sekarang dibuat sibuk untuk mencari alat yang bisa memproteksi bocornya uang para nasabah tersebut.

Kemajuan teknologi yang tujuan utamanya untuk memudahkan manusia selalu saja diiringi dengan ekses yang merugikan. Di sebuah situs internet, dengan mudah seorang pemasang iklan memasang iklan berbunyi seperti ini, "Dapat tarik tunai di ATM tanpa mengurangi saldo rekening Anda, tanpa merusak ATM, tanpa membunyikan alarm, hanya memasukkan kartu ke dalam ATM, dapat menguras uang di ATM jutaan rupiah setiap hari, cukup menggunakan kartu ATM bank Anda, bisa dipakai di semua ATM semua bank, sama sekali tidak menimbulkan kecurigaan pihak bank". Daftar di sini http://www.tempatuangpanas.blogspot.com. (blog ini tadi malam ketika diklik sudah tidak aktif lagi).

ATM kini menjadi cara mudah untuk mencari uang haram. Bagi mereka yang kuliah di jurusan teknologi informasi, sudah tidak aneh cara membuka password para pemilik ATM maupun kartu kredit. Hanya kekuatan morallah yang menjadikan mereka tidak sampai ikut-ikutan mengambil uang di ATM dengan cara yang haram itu.

Selain cara di atas, ada juga cara yang sangat sederhana dengan bantuan permen karet. Seorang pelaku setiap hari bisa menguras sedikitnya Rp 5 juta dari mesin ATM. Modalnya hanya dengan permen karet. Caranya, mereka menempelkan permen karet di lubang tempat keluarnya uang. Begitu si nasabah keluar dari ATM sambil kebingungan karena uangnya tidak keluar, komplotan ini masuk dan mengambil uang yang terhalang oleh permen karet. Cara ini dianggap paling mudah, namun tidak sedikit korbannya.

Untuk terhindar dari komplotan pembobol ATM ini tentu cara paling aman jangan dulu menggunakan kartu ATM. Bahkan kalau perlu segera ganti kartu atau nomor personal identity number (PIN) Anda sampai bisa dipastikan bank tempat menyimpan uang nasabah sudah terproteksi dan cukup aman.

Dan yang lebih penting, tentunya kepada para korban yang uangnya dibobol maling, pihak Bank Indonesia (BI) bisa menjamin uang mereka tetap diganti, karena kesalahan bukan pada nasabah. Hanya yang perlu lebih hati-hati, jangan sampai hal ini juga dimanfaatkan untuk berpura-pura menjadi korban komplotan pembobol ATM ini. Kita harap BI dan bank-bank yang menjadi korban pembobolan bisa memiliki cara untuk memverifikasi rekening para korban yang benar-benar menjadi sasaran kawanan ini.(Jumat, 22 Januari 2010) **



Tidak ada komentar:

Posting Komentar