Welcome


Rabu, 13 Januari 2010

Susno Lagi

KEMARIN, hampir semua media cetak memuat berita ancaman pembunuhan terhadap keluarga mantan Kabareskrim, Komjen Pol. Susno Duadji. Berita kemarin sepertinya sebuah antiklimaks dari perseteruan antara mantan Kabareskrim itu dengan Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK). Susno yang sebelumnya menjadi "lawan" masyarakat, kemarin mulai mendapat simpati dan dukungan.

Susno begitu lincah memainkan opini publik. Saat menjadi Kabareskrim, ia berang dengan pemberitaan negatif dirinya terkait kasus Bank Century. Dia pun sangat kecewa terhadap Majalah Tempo edisi terbaru yang memuat berita kasus itu dengan mengaitkan dirinya.

Kekecewaan Susno ini diungkap dalam surat yang dikirimkan kepada para pemred media massa, Sabtu, 12 November 2009, lewat e-mail. Susno yang menggunakan account susno_duadji@yahoo.com menulis surat yang sangat panjang. Selain menyampaikan kekecewaannya, Susno juga mengklarifikasi tentang kasus Bank Century.

Sebelum mengirim surat kepada para pemred, Susno juga mengirimkan pesan yang sama lewat short message service (SMS) kepada para wartawan yang biasa meliput di Mabes Polri.

Belum reda benar masalah tersebut, tiba-tiba muncul masalah perseteruan "Cicak vs Buaya" yang entah persisnya seperti apa, namun muncul saat Susno memberikan keterangan kepada wartawan. Analogi cicak = KPK dan buaya = Polri tersebut bergulir bagai bola salju yang terus menggelinding. Bahkan satu juta facebooker menuntut pembebasan pimpinan KPK, Bibit Samad Rianto dan Chandra Hamzah. Tuntutan tersebut terus membesar dan akhirnya memaksa membebaskan Ketua KPK, Bibit Samad dan Chandra Hamzah.

Di tubuh petinggi Polri sendiri kemudian dilakukan restrukturisasi yang menjadikan mantan Kabareskrim itu kehilangan jabatan dan menjadi jenderal non-job. Tidak lama kemudian, ia tiba-tiba muncul menjadi saksi yang meringankan Antasari tanpa surat perintah dari atasannya. Akibat ulahnya itu, ia mendapat kecaman dari internal institusi yang membesarkan namanya itu. Bahkan, muncul ancaman pembunuhan yang tidak hanya ditujukan kepada dirinya, tapi juga keluarganya.

Susno memang tengah menjadi pusat perhatian masyarakat. Apa pun kiprah yang dilakukannya bisa menyedot perhatian. Entah kiprah apa lagi yang akan dimainkannya dalam menarik simpati masyarakat banyak.

Ancaman pembunuhan yang disampaikan melalui SMS itu mungkin tidak akan menarik perhatian publik kalau menimpa orang yang biasa-biasa saja. Namun ini sangat kontras, karena orang yang biasanya memimpin lembaga yang menyelidiki kasus-kasus ancaman seperti itu, kini malah sedang menjadi korbannya.

Masyarakat tentu masih menunggu kejutan apa lagi yang akan ditampilkan mantan Kapolda Jawa Barat itu. Yang jelas, apa pun yang dilakukannya, benar atau kamuflase, akan dengan sendirinya memperlihatkan fakta yang sebenarnya.(Rabu, 13 Januari 2010) **



Tidak ada komentar:

Posting Komentar