Welcome


Rabu, 15 April 2009

Sebuah Teka-teki H. Achmad Ketua DPRD Kab. Bandung, dan Kadisbud H. Juhana atau H. Firman?

Oleh AEP S. ABDULLAH

DI SIANG
yang terik ini, Kamis (15/4), saat saya akan melihat hasil raihan suara di Kec. Baleendah, bertemu dengan H. Achmad Saefudin, mantan Kepala Dinas Pendidikan (Disdik) Kab. Bandung. Sudah lama memang, sejak ia pensiun dari dinas tersebut, baru sekarang ketemu lagi. Wajahnya lebih segar ketimbang waktu ia menjadi Kadisdik. Terlebih, partai tempat ia mencalonkan diri sebagai calon legislator (caleg) pascapensiun menjadi partai yang menguasai suara mayoritas pemilih yakni Partai Demokrat.
Ia nampak rileks. Mengenakan kemeja warna abu senada dengan celana panjang yang dikenakannya. Sedangkan sepatunya yang warna coklat tampak mengkilat. Senyumnya terus mengembang kepada orang-orang yang menyapanya. Terlebih hampir setiap orang yang menyapa, selalu dibumbui dengan kata, "Pak Haji, pasti nich jadi ketua dewan, karena partainya sebagai peraih kursi terbanyak di dewan". Ia hanya tersenyum-senyum dan berujar, "Ah itu sih kebijakan partai. Yang jelas Partai Demokrat mah di Dapil 6 ini sudah mengantongi 2 kursi plus. Satu kursi untuk saya dan satu lagi untuk Toto (Pak Toto mantan "lurah" Kepala KCD waktu Haji Achmad sebagai Kadisdiknya)," ujarnya. Satu kursi lagi, kataHaji Achmad, masih menunggu hasil akhir perhitungan suara, karena di Dapil 6, hingga pukul 14.00 WIB, baru terhitung 80% suara.
Sambil menunggu perhitungan suara, Haji Achmad, menanyakan siapa kira-kira yang akan menjadi Kadisdik Kab. Bandung sekarang ini. Hingga kemarin, jabatan kepala Dikbud - nama disdik sekarang - masih di jabat oleh Plt. H. Juhana. Ia mengatakan lebih cocok Kadikbud dijabat oleh pejabat internal jangan ngambil pejabat dari luar. Katanya, Dikbud waktu dijabat oleh orang diluar dinas saja H. Wahdan P., sudah banyak masalah yang muncul karena kurangnya penguasaan masalah kependidikan, apalagi kalau pejabat dari luar. Ia lebih berharap, dua kandidat Kadikbud dari internal dinas tersebut, H. Juhana dan H. Agus Firman (Kepala Bidang SMP Dikbud Kab. Bandung), bisa bersama-sama, saling bahu-membahu, sehingga siapapun yang menjadi Kadikbud nanti, kedua penjabat tetap menduduki jabatan penting di instansi yang pernah dinakhodainya itu.
"Padahal mah, Agus jeung Juhana tong sampai hayang paheula-heula jadi Kadisdik. Keun saha we nu jadi Kadisdik na mah diantara nu dua eta, nu penting duanana tetep kudu kerjasama," ungkapnya.
Menurutnya, kedua pejabat tersebut paling tahu masalah pendidikan di Kab. Bandung dan paling tahu juga harus diapakan. Yang penting, katanya, kalau suasananya pada bener, maka dinas tersebut akan terbawa bener. Sebaliknya kalau suasana lingkungannya tidak bener, dinas tersebut. "Disdikmah lamun diajak bener bisa leuwih bener, tapi sabalikna lamun diajak teu bener bisa leuwih teu bener," ujarnya sambil menghisap dalam-dalam rokok filter kegemarannya Sampoerna Mild.
Tapi, tukasnya, sesuai dengan platform partai yang akan benar-benar memberantas korupsi, ia berjanji, akan benar-benar konsisten menjalankan misi partainya itu. "Sok ke tingali we ka hareup, saya mah bakal leuwih bener-bener ngembangkeun pendidikan. Dina sesa hirup teh geus euweuh deui nu dipikahayang salian hayang ngawangun kahirupan nu leuwih alus keur masyarakat," tandasnya.
Bener nich Ji. Yu ah kita saksikan sama-sama tekad Kang Haji Achmad upami anjeuna leres-leres tos calik di Gedung DPRD Kab. Bandung, komo deui upami anjeuna janten ketua dewan, wios rada gampang nagihna...hehehe***

Tidak ada komentar:

Posting Komentar